Kamis, 06 Oktober 2011

Film Stereoscopic ?

Stereoscopic imaging atau 3D imaging adalah sebuah teknik yang mampu merekam informasi gambar tiga dimensi atau menciptakan ilusi kedalaman dalam sebuah gambar. Ilusi kedalaman yang ada dalam foto, film atau gambar dua dimensi tersebut tercipta dengan menampilkan dua gambar yang berbeda secara berdampingan pada masing-masing mata kita. Kebanyakan tampilan 3D menggunakan metode ini untuk menampilkan gambar.
Kacamata Anaglyph

gambar stereoscopic

Metode 3D stereoscopic pertama kali ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1840. Stereoscopy digunakan dalam photogrammetry dan juga dalam dunia entertainment melalui produksi stereograms.

Format baru dari film 3D strereoscopic belakangan ini mulai diperkenalkan di bioskop, dengan peningkatan kualitas pada gambar dan warna. Tidak seperti teknik yang merah-biru pada anaglyph, format pada teknologi 3D terbaru tersebut menggunakan lensa polarized, layar metalized dan kaca polarized sehingga penonton bisa menangkap gambar yang tajam, full color, dengan gambar terpisah pada mata kiri dan kanan.
Sebagai tambahan jenis baru video display pun telah diperkenalkan pada DVD dan computer beberapa tahun belakangan ini. Teknologi baru ini menciptakan pasar bagi film dan games 3D stereoscopic. Untuk film animasi, materinya mudah untuk dibuat. Yang perlu dilakukan hanyalah versi kedua dari film tersebut dengan kamera kedua yang posisi sudutnya beberapa derajat ke sebelah kanan dari gambar yang aslinya, dengan begitu akan tercipta gambar stereoscopic yang berbeda yang memberikan efek kedalaman yang bisa terlihat begitu nyata seolah-olah Anda bisa menyentuh obyek yang ada di layar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
-------- ------